manfaat teh sariwangi bagi kesehatan:
1. Anti-kanker
Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau melindungi kita dari berbagai kanker, termasuk kanker paru-paru, prostat dan payudara. Antioksidan dalam teh hijau yang bernama epigallocatechin gallate (EGCG), menurut tim dari Universitas Kyushu, memperlambat pertumbuhan sel kanker paru-paru manusia secara signifikan. Orang yang minum minimal satu cangkir teh hijau setiap hari berisiko lima kali lebih rendah terserang kanker paru-paru.
Studi lain menunjukkan bahwa teh hijau, dikombinasi dengan tamoxifen, efektif menekan pertumbuhan kanker payudara.
2. Meningkatkan metabolisme
Uji klinis oleh Universitas Jenewa dan Universitas Birmingham menunjukkan bahwa teh hijau meningkatkan tingkat metabolisme, kecepatan oksidasi lemak, sensitivitas insulin dan toleransi glukosa. Polifenol katekin pada teh hijau bersifat thermogenesis (menghangatkan tubuh), dan karenanya meningkatkan pengeluaran energi.
3. Anti-diabetes
Ada bukti epidemiologis bahwa minum teh hijau dan teh hitam dapat membantu mencegah diabetes, meskipun demikian bukti asosiatif ini masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.
4. Kewaspadaan mental
Asam amino L-theanine, yang terdapat pada hampir semua jenis teh, secara aktif mempengaruhi neurotransmitter otak dan meningkatkan aktivitas gelombang alfa. Hasilnya adalah pikiran Anda menjadi lebih tenang, namun lebih waspada.
5. Sistem kekebalan
Theanine pada teh dapat membantu respon sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi. Sebuah studi sampel darah atas 11 peminum kopi dan 10 peminum teh, yang mengkonsumsi 600 ml kopi atau teh hitam setiap hari selama empat minggu, menunjukkan produksi protein anti-bakteri lima kali lebih tinggi pada peminum teh.
6. Menghambat penurunan daya pikir
Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa lansia Jepang yang meminum lebih dari 2 cangkir teh hijau sehari memiliki risiko 50 persen lebih rendah mengalami kerusakan daya pikir, dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari 2 cangkir sehari. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh EGCG, yang membersihkan aliran darah ke otak.
7. Menurunkan stres
Menurut penelitian University College London, minum teh hitam dapat menurunkan hormon stres (kortisol) setelah peristiwa stress. Subyek yang telah minum 4 cangkir teh hitam setiap hari selama 6 minggu mengalami penurunan kortisol 20% lebih besar dibandingkan kelompok plasebo.
8. Memulihkan radang usus
Teh hijau telah terbukti mengurangi peradangan usus. Efek ini tampaknya terkait dengan kemampuan polifenol pada teh hijau yang menghambat reaksi inflamasi.
9. Mengatasi bau mulut
Para peneliti Universas Illinois di Chicago menyatakan bahwa polifenol membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau mulut.
10. Mengatasi kelebihan zat besi
Para peneliti di Jerman menemukan bahwa minum secangkir teh hitam setiap hari dapat membantu menghentikan kelebihan zat besi pada pasien hemakromatosis (kelebihan zat besi dalam darah) karena gangguan penyerapan zat besi.
11. Efek terkait dengan kafein
12. Anti-stroke
Penelitian yang dipaparkan pada Konferensi Stroke Internasional di bulan Februari 2009 menemukan bahwa minum tiga cangkir teh atau lebih per hari dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 21%.
13. Kesehatan Jantung
Penelitian University of L’Aquila di tahun 2009 menunjukkan bahwa minum hanya satu cangkir teh biasa per hari dapat membantu melindungi diri dari penyakit kardiovaskuler. Teh mengandung flavonoid quercetin, kaempferol, dan myricetin yang meningkatkan reaktivitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan pengerasan arteri, yang berdampak pada kesehatan jantung.
Dalam sebuah penelitian, orang yang minum secangkir setengah teh per hari 40% lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung dibandingkan bukan peminum.
14. Artritis Rematik
Teh hijau mengurangi keparahan artritis rematik sebesar 78% pada peminum berat dan sebesar 40% pada peminum sesekali.
15. Kesehatan Gigi
Plak gigi mengandung lebih dari 300 jenis bakteri yang menempel pada permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Plak juga merupakan penyebab utama penyakit gusi. Polifenol pada teh hitam dapat membunuh atau menekan pertumbuhan bakteri penyebab plak.
Bahan yang terkandung dalam Teh :
Air,Ekstrak Teh Melati Dan Gula
Pengertian deterjen (Daia) dan manfaatnya
Produk yang disebut deterjen ini merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik : -Alkyl Benzene Sulfonate
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
2. Builder (Pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates : - Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid
3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:
1. Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2. Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.
3. Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.
4. Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.
Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Kegunaan Sabun Lifebuoy
Fungsi utama sabun lifebouy clear skin adalah untuk membersihkan, mengangkat sel-sel kulit mati, mencerahkan kulit, menghindari iritasi, dan mencegah infeksi. Tetapi, sama halnya dengan obat, penggunaan sabun ternyata juga ada aturan pakainya. .
Di dalam lapisan kulit kita terdapat bakteri yang menghuni secara sementara dan keberadaannya itu sangat menguntungkan sebab ia bertugas menjaga kondisi kulit agar bakteri-bakteri jahat tidak tumbuh berlebihan. Jika tidak ada bakteri yang berjaga-jaga tersebut, kulit kita akan dihuni oleh bakteri-bakteri jahat yang akhirnya menimbulkan infeksi.
Dalam kondisi tertentu, sabun antiseptik justru mengeringkan kulit, bisa jadi iritasi atau gatal, terutama untuk orang yang kulitnya sensitif, ia takkan tahan bila terkena matahari. Hal itu ditandai dengan memerahnya bagian-bagian yang terbuka, seperti muka atau tangan.
Jangan gunakan sabun, jika kulit dalam kondisi radang, merah, atau ada luka lecet, bahkan untuk pembilasnya dianjurkan menggunakan air matang yang bersih/steril. Ini untuk mencegah terjadinya iritasi lebih lanjut pada kulit.
Kandungan sabun lifebuoy
Sodium palmate, sodium palm kernelae, water, perfume, sodium C12-C18 alkyl sulfate, glycerin, sodium chloride, titanium dioxide, sodium carbonate, triclocarban, helianthus annuus (sunflower) seed oil, pentasodium pentetate, glyceryl laurate, curcuma aromatica (root) oil, disodium distryrylbiphenyl disulfonate, ethane hydroxyl diphosphonuc acid, tetranatrium EDTA, methylchloroisothiazolinone, methylisothiazolinone.